Senin, 19 November 2007

BIMA NGAJI

Para penonton yang berbahagia........,
Ada seorang pejabat tinggi dan kaya raya,&nbsptetapi hidupnya selalu resah dan gelisah siapakah dia...? dia adalah seorang bupati dari kabupaten Jodipati bernama Raden Arya Werkudoro alias si Bima Sena

Hai penonton.....
Ternyata harta dan kedudukannya tidak bisa menjamin kepuasan hidupnya, lalu sebenarnya apa yang ia cari di dunia ini. Rupanya si Bima sena menginginkan kebahagiaan yang hakiki, akhirnya ia pergi ke seorang dukun di daerah Padepokan Sukalima untuk berguru kepada Pendita Durna charya.Setelah Bima mengutarakan maksudnya lalu Durna mengajak Bima keluar ke halaman rumah.Bima bertanya : "kena apa tidak di dalam saja" Durna menjawab " didalam gelap, kalau diluar lebih terang"


Begini Bima....,
Untuk mencapai kebahagiaan hidup ada 2 (dua) syarat yang harus dipenuhi:
* Harus bisa mendapatkan kayu Gong susuhing angin yang adanya di hutan lereng gunung Condromuko.
* Harus minum "tirta prawito sari" (air mineral penyejuk rasa)yang berada di dasar samudra .

Singkat cerita penonton . . . . .,
Dengan susah payah sang Bima bahkan hampir mati diterkam binatang buas di hutan belantara, dan ternyata "susuh angin" bukan berada di hutan melainkan berada didalam hati, maksudnya semua tujuan/ keinginan bergantung pada kebulatan tekad dan bagaimana niatnya.Dengan kebulatan tekadnya dan niat sungguhan sang Bima menuju tepian samudera untuk mencari syarat ke 2 yaitu mencari " tirta prawito sari " .


Termangu sang bima di tepian samudera, desis angin dan gemuruh alunan ombak membuat Bima merinding (setengah takut). Tiba-tiba terdengar suara dan muncul seorang anak bajang ( bocah kecil) yang wujudnya menyerupai dirinya memangil-manggil, mahluk apalagi ini...?,sipapakah mahluk ini akan membunuh diriku . .?,demikian prasangka Bima guna membangkitkan jiwa keperkasaannya Bocah bajang yang oleh kidalang disebut "Dewaruci" lalu bertanya kepada BimaLagi ngapain kamu Bima ..? ditempat sunyi sepi hanya terbentang samudra luas dengan ombaknya yang menjulang, dikelilingi hutan belantara serta gunung-gunung tinggi,disini tidak ada apa-apa, yang ada hanyalah malapetaka dan bencana, kepada siapa kau Bima jika ada binatang buas atau bahaya lain yang mengancammu.. .?
Bima nenjawab:Aku hendak nyebur kedasar laut mengambil airmeneral yang sejuk segar, dan dengan kebulatan tekad serta niatkulah yang dapat mengalahkan segala rintangan. Dewaruci:Komitmen saja belum cukup Bima. . . ., aku kasihan sekali melihat tingkahmu yang bego dan dungu, tahukan kau Bima bahwa pendita Durna itu menyesatkan, ia ingin mencelakakanmu,&nbspharapannya agar kurowo nantinya bisa menang dalam perang Mahabharata .

Bima :Ahh.....,tidak.....aku sudah kukuh pendiriannya, aku akan tetap patuh dan setia tuhu pada guruku.

Dewaruci :Jika demikian ,&nbspcepatlah kau masuk dalam telinga kiriku, &nbspselama ini aku tidak pernah mendengar do'a do'a mu karena selalu sibuk dengan urusan bisnismu, siapa tahu dewo rucidapat membantu agar segera terwujud keinginanmu.

Bima :Hai Dewo ruci. . . .bagai mana mungkin, kau hanya bocah bajang, sedangkan tubuhku tinggi besar, mana mungkin bisa masuk kedalam telingamu ?.




Dewaruci :Aduh Bima. . . .,harta dan kedudukanmu serta badanmu yang tinggi besar telah membuat dirimu menjadi sombong, coba kau renungkan:, tinggi mana tubuhmu dengan gunung yang diatasmu ?,lebar mana dadamu dengan samudra yang ada didepanmu ?, besar mana badan/tubuhmu dengan alam jagat ini?, tahukan kau Bima.....,ikan asin yang setiap hari dimakan kamu baru bayar upah nelayan dan minyak gorengnya kamu belum membayar sama yang empunya, apalah arti dirimu jika dibanding dengan alam semesta beserta isinya ini.
Bima Seketika Bima merasa kecil tubuhnya,&nbspbergetar hatinya,&nbspperasaan bersalah dan takutpun muncul dalam benaknya
Aduh Dewo ruci.....,tiba-tiba penglihatanku menjadi gelap, aku tidak tahu lagi arah utara selatan, berat sekali cobaan hidup ini,&nbspaku bingung harus bagai mana..??

Dewaruci :
sabarlah Bima . . .,.memang berat cobaan hidupingatlah pesanku ini senantiasa:
jangan berangkat sebelum tahu tujuanmu, jangan menyuap sebelum mencicipnya,tahu hanya berawal dari bertanya, bisa berpangkal dari meniru, sesuatu terwujud hanya dari tindakan janganlah bagai orang gunung membeli emas, baru mendapat besi kuning pun puas dikira emasbila tanpa dasar, bakti membuta pun akan bisa menyesatkan

Bima :
Aduh pukulun....,sebenarnya siapa diriku ini??,apa saja yang telah aku lakukan..? apa sebenarnya yang sedang aku cari, bunuh saja aku pukulun.

Dewaruci:
Jangan sebut aku pukulun, siapa pukulun itu.?,aku ini Dewo ruci,aku ini adalah otak kirimu yang berada dialam bawah sadarmu yang tidak pernah/ jarang kau sentuh.
Aku adalah kamu, sehingga aku tahu persis siapa Bima,Bima adalah anak dari Dewi Kunti dan bapakmu Pandu sedangkan saudara-saudaramu satu ibu adalah Yudistira dan Arjuna,Nakula,Sadewo (dari ibu Madrim). Kau adalah hamba yang hidup & matimu, derajat,pangkat serta kedudukanmu hanyalah milik Allah swt.
Nah sekarang coba buka mata hatimu, apa yang terlihat olehmu..?,.

Bima :
Ya......ya.......aku melihat warna kuning tapi tapi tapi kemudian hilang dan berganti warna biru,lalu hilang lagi eh eh muncul lagi warna hijau,merah,putih.

Dewaruci :
Cukup Bima. . . .,sekarang keluarlah dari tubuhku, setelah Bima keluar kembali ke alam nyata terang benderang penglihatannya dan terbuka mata batinnya.

Dewaruci :
Nah...Bima,Ternyata tirta prawito sari tidak jauh,tidak perlu ke dasar laut atau ke luar negritetapi berada dalam qolbumu sendiri.
Jika kau sudah bisa mengjaga hatimu hingga bisa "ngrasuk roso jati" kemuadian baru kau bisa kenal jati dirimu.

Selamat menyambut hari bahagia.
Tok....tok....crek....crek...nong....gongtancep kayon

Mengapa W@yang...??

Kata seorang budayawan bangsa yang ingin maju harus memelihara (uriuri) budayanya, mungkin maksudnya kita didalam berlari mengejar dunia, kita harus juag menengok kebelakan agar kita tidak kesandung pada batu yang sama.

Hidup dikota besar seperti Jakarta yang homogen dan terdiri berbagai suku dan budaya, disamping orang Jakarta pusing/ stress karena macetlah, polusilah..dlsb sehingga terasa capek atas jeratan rutinitas kesehariannya.

Terkadang kita serasa kehilangan jatidirinya, terkadang saya tidak tahu siapa saya sebenarnya , "siapa aku ini..?" tanya saya. Ini terjadi karena pergaulan,kesibukan,stess dlsb, ini jelas kita telah melupakan hal-hal yang prinsip dan mendasar seperti contohnya Agama,Budaya,Tradisi dlsb.

Nah pengungunjung....,
Agar kita memiliki warna/corak budaya saya bermaksud uri-uri dan rumongso andarbeni kesenian "WAYANG" kepada pengunjung..mari kita sadari bahwa kita kebanyakan peduduk jakarta berasal dari des/ kampung tercinta, barang kali yang dari Sumatera tdk.memupakan si maling kundang, yang dari Jawabarat tdk lupa si Sangjuriang dlsb.

wayang is Oke.....

Dalang Jemblung

Perkenalkan saya Dalang Jemblung asli cah Banyumas, mungkin pengunjung heran atau bertanya mengapa Dalang Jemblung ..??,bukan dalang gemblung asaja..???.

Begini Critanya pengunjung...,
Dulu waktu sya kecil seneng sekali nonton dan menyimak pertunjukan Dalang Jemblung pada acara khitanan teman2 ku.

Kesenian tradisional tersebut sangat populer ketika itu di kampung saya tepatnya Desa Dawuhan,Kec.Kd.Banteng-Purwokert. Kiprah dalang jemblung adalah seorang dalang tetapi tidak sebagai mana dalang wayang kulit yang sebenarnya. Ia tampil/ mentas hanya seorang diri tanpa dibantu Wiro pradonggo, penayagan, Sinden, ki dalang hanya memainkan wayang (hanya beberapa buah ) lalu bercerita, nembang, suluk dang Ngidung. kidalang jika perlu musik juga menggunakan mulutnya (barang kali itulah seninya yang menarik ) disamping ceramah dan wejangan ki dalang jemblung memang menarik dan serasa cocok untuk dijadikan filosofi (buat orang jawa).

Ki Dalang jemblung meragakan tokoh-pertokoh wayang sehingga tidak ada penonton yang merasa tersinggung. Para penonton akan menafsirkan maksud/ filosofi dari ki dalang sesuai sudut pandang mereka masing2.